Pages

Tuesday, March 8, 2016

Cara Untuk Pengambilan Keputusan Pembelian

Berdasarkan tujuan pembelian, konsumen dapat diklasifikasikan menjadi dua: konsumen akhir (individu) dan konsumen organisional (konsumen industri, bisnis). Konsumen akhir terdiri dari individu atau rumah tangga yang telah tujuan pembelian digunakan untuk subsisten dan dikonsumsi tidak untuk diperdagangkan kembali. Sementara konsumen organisional terdiri dari organisasi, industri bahwa tujuan dari pembelian yang digunakan untuk tujuan bisnis (profit / keuntungan) atau dengan kata lain bahwa barang yang dibeli akan diproses ulang untuk dijual ke konsumen akhir. 

Itu akan menjadi siklus saling membutuhkan antara konsumen akhir dengan konsumen organisional, karena konsumen akhir membutuhkan barang yang telah selesai atau siap untuk makan. Sejalan dengan jenis konsumen kemudian ditemukan juga jenis barang atau produk yang diperdagangkan adalah barang-barang konsumsi dan barang industri. Karena dalam diskusi ini difokuskan pada konsumen akhir, strategi akan dibahas ditujukan untuk tujuan kepuasan konsumen akhir.

Dalam pembelian barang-barang konsumen sering melibatkan dua pihak atau lebih untuk mengambil keputusan apakah akan membeli atau tidak? Sebagai contoh, ketika kita akan memebeli leptop sementara kami adalah orang-orang biasa, kita akan meminta bantuan kepada orang-orang yang tahu tentang spesifikasi dan harga ketika membeli leptop leptop sehingga kita tidak Mersa dirugikan. 


Adapun peran konsumen untuk membuat keputusan untuk membeli atau tidak produk atau barang, yaitu:1. Pemrakasa, orang yang pertama kali menyadari bahwa ada kebutuhan yang belum terpenuhi yang memiliki ide untuk membeli barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan mereka.2. influencer, orang yang memberi saran atau pendapat untuk mempengaruhi keputusan pembelian.3. Pengambil keputusan, yaitu orang yang mengamabil keputusan pembelian, misalnya apakah jadi membeli, barang apa yang harus membeli, bagaimana membeli.4. Pembeli, yaitu orang yang melakukan transaksi pembelian aktual.5. Pamakai, yaitu orang yang mengkonsumasi atau menggunakan barang atau jasa yang telah dibeli.

Proses pengambilan keputusan sangat bervariasi, menurut Hawkins et al. (1992) dan Engel (et al. (1990) membagi pengambilan keputusan menjadi tiga jenis, yaitu, lebar (pengambilan keputusan diperpanjang) pengambilan keputusan, pengambilan keputusan terbatas (pengambilan keputusan terbatas) dan kebiasaan pengambilan keputusan (pengambilan keputusan kebiasaan ).


Komprehensif proses pengambilan keputusan adalah jenis pengambilan keputusan yang paling lengkap, mulai dari pengenalan masalah konsumen yang dapat diselesaikan dari pembelian beberapa produk. Kosumen akan menemukan informasi tentang produk atau merek tertentu dan re-evaluasi seberapa baik setiap alternatif ini dapat untuk memecahkan masalah. pengambilan keputusan yang luas terjadi ketika ada minat khusus untuk konsumen, atau keputusan yang membutuhkan tingkat tinggi keterlibatan.


Yang kedua adalah proses pengambilan keputusan terbatas, proses pengambilan keputusan yang terbatas terjadi ketika konsumen yang akrab dengan masalah tersebut, kemudian mengevaluasi beberapa produk alternatif atau merek pengetehuannya berdasarakan tanpa usaha (atau hanya melakuka upaya sedikt) mencari informasi tentang produk. Hal ini biasanya dilakukan untuk pembelian produk yang secara rutin dibeli. Sebagai contoh, ketika kita mencari untuk membeli sesuatu sementara kita bosan dengan merek yang sering kita beli, atau karena ada produk baru yang serupa.


Proses pengambilan keputusan adalah kebiasaan yang baik keputusan sederhana, konsumen mencari tahu masalah dan kemudian segera membeli produk atau kesenangan barang tanpa evaluasi sebelumnya. Evaluasi ini hanya akan diterapkan pada saat barang atau produk yang mereka inginkan tidak sesuai dengan harapan.  


Sebagai contoh, ketika kita akan membeli mie instan pasti kita akan hanya membeli berdasarkan merek yang kita nikmati saja pdahal masih banyak alternatif merek lain.Sebuah keputusan pembelian belum selesai setelah transaksi pembelian, namun akan diikuti setelah perilaku pembelian (terutama keputusan yang komprehensif). Jika konsumen merasa puas atau tidak puas akan mempengaruhi perilaku berikutnya. 

Jika konsumen merasa puas, maka konsumen memiliki kesempatan untuk membeli kembali atau membeli produk yang sama di perusahaan yang sama di masa depan pula. Konsumen yang puas biasanya akan merilis informasi kepada orang lain bahwa produk atau merek dan perusahaan yang baik. Oleh karena itu banyak perusahaan atau organisasi yang memiliki motto (take line) kepuasan pelanggan adalah hal yang utama, karena akan juga psikologi memepengaruhi konsumen dari konsumen untuk membeli produk pada perusahaan.

Nah itu adalah sedikit penjelasan tentang cara sederhana untuk membuat keputusan pembelian. Semoga bermanfaat bagi begitu banyak dan saya akan melihat Anda artikel di sana berikutnya terima kasih.

No comments:

Post a Comment